Fikri Faqih Gaungkan SIBI Jadi Alternatif Atasi Krisis Literasi Nasional

Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih (kanan) usai sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) di Kota Tegal, Jawa Tengah. Foto: Ist/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta – Tingkat literasi di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang serius. Menyadari urgensi ini, Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar sosialisasi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) di Kota Tegal, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan langkah strategis pemerintah dalam upaya mengatasi persoalan rendahnya literasi yang terus membayangi kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa. Dalam agenda tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyatakan secara lugas peran vital SIBI (Sistem Informasi Perbukuan).
Menurutnya, platform ini adalah elemen krusial dalam upaya peningkatan literasi dan pendidikan nasional. Dirinya menjelaskan, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, Indonesia kini memiliki kerangka legislasi yang lebih lengkap, komprehensif, dan kuat dalam mengatur sistem perbukuan, menjadi pijakan kokoh bagi inisiatif seperti SIBI.
Sorotan tajam diberikan Fikri terhadap kondisi literasi di berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah, yang disebutnya masih berada pada taraf mengkhawatirkan. "Ternyata di Jawa Tengah ini sama seperti daerah lain di Indonesia, tingkat literasinya masih mengkhawatirkan atau rendah," jelas Fikri melalui rilis yang disampaikan kepada Parlementaria, di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memaparkan bahwa SIBI hadir sebagai salah satu inisiatif konkret untuk mendorong peningkatan literasi numerasi dan sains, yang pada akhirnya akan berkontribusi signifikan pada peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Sebagai informasi, SIBI, yang dapat diakses melalui laman resmi https://buku.kemdikbud.go.id, menyediakan akses mudah dan gratis terhadap beragam buku bacaan, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK, semua tersedia untuk diunduh.
Berdasarkan data dari laman SIBI menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat. Diketahui, sebanyak 6.520.063 kali buku telah dibaca, dengan total kunjungan ke situs mencapai 5.914.532. Sebanyak 1.445 buku tersedia di platform ini, di mana 22.410 buku telah lulus penilaian, dan 1.667.669 kali buku telah diunduh. Angka-angka ini menjadi bukti potensi besar SIBI dalam menjangkau pembaca.
Fikri berharap, melalui kegiatan semacam ini, masyarakat semakin familiar dengan SIBI sebagai platform yang menyediakan koleksi buku digital gratis, sehingga upaya peningkatan literasi di Indonesia dapat terwujud secara optimal dan masif. Saat ini, pemerintah, melalui kementerian terkait bersama DPR, saat ini memang memusatkan perhatian pada upaya peningkatan literasi.
Tak hanya itu, di tengah masyarakat juga banyak bermunculan gerakan literasi swadaya, seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM), yang secara aktif berjuang meningkatkan minat baca. "Pegiat literasi banyak di masyarakat. Sehingga harapannya pemerintah dan masyarakat bisa berkolaborasi," pungkas legislator daerah pemilihan (dapil) IX Jateng ini. (um/rdn)